Monday, August 18, 2014

Keindahan Lagu Anyam-Anyaman (Sujiwo Tedjo)

Beberapa orang pasti pernah mendengar lagu ini...

Anyam-anyaman (Sujiwo Tedjo)

Anut runtut tansah reruntungan
Munggah mudhun gunung anjlog samudra
Gandheng rendhengan jejering rendheng
Reroncening kembang Kembang temanten

Mantene wus dandan dadi dewa dewi
Dewaning asmara gya mudhun bumi

Ela mendhung, bubar mawur, mlipir-mlipir, gya sumingkir
Mahargya dalan temanten Dalanipun dewa dewi

Swara trompet, ting celeret, arak-arak, sigra-sigrak,
Datan kendat, anut runtut, gya mudhun bumi...



VOH pernah menyanyikan lagu ini pada salah satu misa pemberkatan pernikahan atas permintaan khusus dari sang mempelai.

Ternyata lirik dalam lagu ini bermakna sangat dalam dan indah.
Sungguh menggambarkan bagaimana semaraknya suasana pernikahan itu dan bagaimana sepatutnya nanti suami dan istri itu akan bersatu.

"Anut runtut tansah reruntungan"
Merupakan ungkapan dari hubungan suami dan istri yang harmonis, bahwa kemanapun selalu berdua.

"Munggah mudhun gunung anjlog samudra"
Kebersamaan dalam suka dan duka, saat roda kehidupan di atas dan di bawah (naik dan turun).

"Gandheng rendhengan jejering rendheng, Reroncening kembang Kembang temanten"
Saling bergandengan tangan menjalin hubungan yang sejajar antara suami dan istri. 
Dihiasi keindahan dan kebahagian dalam situasi dan kondisi apapun, yang dilambangkan dengan berbagai bunga contohnya susunan bunga melati di setiap pernikahan.

"Mantene wus dandan dadi dewa dewi, Dewaning asmara gya mudhun bumi"
Calon pengantin.. calon suami dan istri yang dihias - didandan sedemikan rupa sehingga tampak berbeda dari biasanya. Lebih cantik dan lebih ganteng, mirip seperti dewi dan dewa yang turun dari langit.
Dewi dan Dewa memberikan simbol keagungan dan kemuliaan tersebut sudah turun ke bumi.

"Ela mendhung, bubar mawur, mlipir-mlipir, gya sumingkir
Mahargya dalan temanten Dalanipun dewa dewi"
Menggambarkan betapa dunia menyambut kemuliaan sebuah pernikahan, sehingga mendung yang bertebaran pun menyingkir dan membukakan jalan untuk calon pengantin. 
Dapat diartikan bahwa segala kesulitan/rintangan yang akan dihadapi nantinya bisa diselesaikan berdua.

"Swara trompet, ting celeret, arak-arak, sigra-sigrak, Datan kendat, anut runtut, gya mudhun bumi"
Sebagai simbol kemeriahan acara pernikahan. Banyak terompet yang bersuara nyaring saling bersahutan.
Semuanya ikut berbahagia dan aura kebahagian membawa kesejukan di bumi.


http://www.dualimg.com/cartoon-wallpapers/20/love-the-bamboo-basket-illustrator-wallpaper-comics-desktop-background.html

Semoga para calon pengantin pun merasakan keindahan seperti yang ada di lagu.
Dan terus berbahagia hingga usia pernikahan berakhir ketika ajal menjemput.

Cheers,
~VOH~